AGAM, KabaTerkini.com – Ketika banjir dan longsor yang terjadi sejak 27 November 2025 melanda Sumatera Barat (Sumbar), merendam rumah warga, dan memutus akses ke berbagai wilayah, satu hal tetap bertahan di tengah gelap dan lumpur yakni semangat kebersamaan.
PLN UID Sumbar bersama TNI dan Polri bergerak cepat, berdiri di garis terdepan untuk memulihkan layanan listrik sekaligus mengembalikan harapan masyarakat.
Sejak hari pertama bencana, personel dari ketiga institusi turun ke lapangan tanpa menunggu aba-aba panjang. Mereka menerjang medan berat, menembus jalur berlumpur, dan menjangkau lokasi-lokasi yang bahkan hanya bisa diakses dengan berjalan kaki. Di sini kolaborasi nyata terlihat begitu kuat.
Petugas PLN bersama anggota TNI bahu-membahu mengangkat tiang listrik yang tumbang akibat longsor, bergelut dengan tanah yang masih labil dan penuh risiko. Sementara itu, personel Polri menarik kabel jaringan sambil menjaga area tetap aman dari kerumunan dan potensi gangguan lalu lintas.
Ketika alat berat belum mampu mencapai titik kerusakan, tim gabungan memilih mengandalkan kekuatan tangan dan alat seadanya untuk mendirikan kembali tiang listrik yang roboh.
Di tengah hujan yang belum sepenuhnya reda, suara saling menyemangati terdengar di antara mereka kalimat-kalimat singkat yang menjadi bahan bakar ketika tenaga mulai habis. Upaya ini bukan sekadar pekerjaan teknis, tetapi wujud nyata solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.
General Manager PLN UID Sumbar menyampaikan rasa haru dan apresiasi mendalam terhadap sinergi yang terjalin.






