Miris! Pengungsi Korban Banjir di Aceh Meninggal Dunia Karena Kelaparan

Mualem mengatakan pedalaman Aceh yang terdampak banjir longsor kini kondisinya memprihatinkan. Dari laporan yang dia terima ada yang belum sama sekali menerima bantuan.

“Belum, belum (progres distribusi jalur udara). Helikopter tidak seberapa, hanya bisa membawa bantuan 1 sampai 2 ton. Kita perlu Hercules yang bisa membawa 5 sampai 6 ton, karena kita bisa suplai ke daerah-daerah terpencil,” kata Mualem.

Setelah sepekan berkeliling Aceh untuk memantau daerah terdampak banjir longsor, banyak warga yang melaporkan ke dirinya bahwa desa-desa yang jauh dari ibu kota kabupaten kota belum menerima bantuan logistik.

Baca Juga  BREAKINGNEWS: Semen Padang FC Resmi Berhentikan Pelatih Eduardo Almeida

Selain logistik Mualem juga menekankan kebutuhan mendesak berupa tenda pengungsian dan air bersih terutama untuk wilayah Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Utara yang masih terisolir.

Ia menyampaikan bahwa lima unit alat berat dari Medan telah diarahkan menuju Aceh Timur dan Aceh Utara untuk mendukung pembukaan akses.

Untuk itu dia meminta BNPB memprioritaskan pengiriman tenda dan air bersih dalam waktu sesingkat mungkin. Menurutnya dengan 41 titik jembatan putus di Aceh Utara saja, perlu percepatan dan koordinasi yang lebih solid agar distribusi sembako yang menumpuk di lapangan dapat segera bergerak ke desa-desa terdampak.

Baca Juga  Saudia Airlines Tujuan Jeddah-Jakarta Diancam Bom, Pesawat Mendarat Darurat di Medan

“Sembako banyak bertumpuk karena akses dan ini harus dipercepat distribusi,” ujarnya.

Dari update posko tanggap darurat bencana Aceh Jumat (5/12) pukul 20:00 WIB korban meninggal dunia 349 orang dan hilang 92 orang. (*/001)