Bibit Siklon Tropis 91S Berpotensi “Meletus”! Sumbar, Bengkulu dan Lampung Bakal Hujan Lebat

Namun sebaran awan disebut masih bersifat sporadis dan meluas ke utara sistem serta belum membentuk area deep convection yang simetris dan melingkari pusat sirkulasi.

“Hal ini mengindikasikan bahwa konveksi di sekitar sistem masih fluktuatif dan belum sepenuhnya terorganisasi,” kata BMKG dalam analisisnya.

Berdasarkan analisis angin per lapisan, pada lapisan permukaan hingga 850 hPa, pola sirkulasi siklonik tampak melebar ke arah timur dari pusat sistem.

Sementara pada lapisan 700-500 hPa, pola sikulasi tidak lagi jelas dan lebih menyerupai belokan angin, dan pada lapisan 200 hPa terlihat adanya area divergensi di lapisan atas di sekitar pusat sirkulasi,meskipun aliran anginnya yang relatif lemah bergeser lebih ke arah timur laut.

Baca Juga  Mahasiswa Biologi Unand Sukses Kembangkan Minuman Khas Minang "Dadiah" Jadi Terapi Penyakit Alzheimer

Aktivitas Bibit Siklon Tropis 91S turut didukung oleh aktifnya gelombang Equatorial Rossby di wilayah sistem berada dan gelombang low frequency yang secara spasial berada di sebelah timur pusat sirkulasi.

Selain itu, 91S juga didukung kondisi sistem yang tengah berada di wilayah dengan suhu muka laut yang hangat (29-30 derajat Celcius), vortisitas yang mendukung meskipun belum terlalu kuat, divergensi lapisan atas yang menguat, serta kelembapan udara yang relatif cukup basah dan mendukung pada setiap lapisan di sekitar pusat sistem.

Baca Juga  Waspada Galodo Susulan! BMKG Ingatkan Sumbar Potensi Hujan Lebat Minggu 30 November 2025

Selain Bibit Siklon Tropis 91S, aspek klimatologis memperkirakan curah hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi (200-500 mm/bulan) terjadi di Tapanuli, Nias, Langkat, Mandailing Natal, dan Labuhan Ratu pada Desember. Selanjutnya, pada Januari 2026, curah hujan cenderung menurun dan menjadi kategori menengah hingga tinggi di Tapanuli Tengah, langkat, Mandailing Natal, dan Padang Lawas. (*/001)