PADANG, KabaTerkini.com – Aroma rempah yang kuat menyelimuti Kota Padang hari ini. Seiring berakhirnya masa tanggap darurat bencana banjir bandang dan tanah longsor, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pariwisata resmi menggelar kegiatan “Padang Marandang 2025″. Acara ini menjadi momentum kebangkitan psikologis dan sosial bagi warga kota.
Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, dalam sambutannya menekankan bahwa filosofi memasak rendang sangat relevan dengan semangat pemulihan pasca bencana. Menurutnya, ada tiga pesan moral utama yang terkandung dalam tradisi marandang kali ini.
Pertama, sinergi dalam keberagaman (Persatuan). Maigus Nasir mengibaratkan rendang sebagai perpaduan harmonis antara daging dan aneka rempah. Begitu pula dengan penanganan bencana, diperlukan persatuan dari seluruh elemen masyarakat.
”Bencana ini mengingatkan kita untuk bersatu. Sama seperti rendang yang terdiri dari banyak elemen, masyarakat pun harus bersinergi satu sama lain agar kita bisa pulih lebih cepat,” ujar beliau.
Kedua, marandang sebagai lambang ketangguhan karena proses marandang yang memakan waktu lama dan membutuhkan kesabaran tinggi dijadikan simbol ketangguhan (resiliensi). Pihaknya berharap semangat marandang ini memotivasi masyarakat untuk tetap kuat dan sabar dalam menghadapi ujian serta membangun kembali kehidupan mereka.






