“Alhamdulillah, dengan hasil itu, Kota Bukittinggi berhasil mendapatkan 229 poin dan menduduki posisi ketiga, di bawah Kabupaten 50 Kota sebagai juara umum dan Kota Padang di posisi kedua. Prestasi dan posisi ketiga ini luar biasa, mengingat, dua tahun lalu, pada MTQN ke 40 di Solsel, Bukittinggi berada pada posisi 7. Ini hasil dari pembinaan yang dilakukan oleh LPTQ bersama Kemenag untuk Kota Perjuangan,” ungkapnya.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, mengungkapkan kebanggaannya atas suksesnya pelaksanaan MTQN ke 41 tingkat Sumatra Barat di Kota Bukittinggi. Selanjutnya, kebanggaan juga disampaikan wako terhadap perjuangan para kafilah Bukittinggi, sehingga banyak prestasi yang dihasilkan dan mengantarkan Bukittinggi pada posisi ketiga.
“Terima kasih pada seluruh panitia, pengurus masjid dan kafilah serta official, termasuk seluruh pihak terkait. MTQ ini sudah 32 tahun kita tunggu sebagai tuan rumah. Meskipun banyak hambatan, MTQN ke 41 tetap berjalan lancar, sukses dan hasilnya pun, khusus untuk Bukittinggi luar biasa. Namun, bagi kami, implementasi, pembinan dari pelatih dan official menjadi poin penting. Bagaimana kedepan terus dikembangkan, minimal dipertahankan,” ungkap Ramlan.
Wako juga ungkapkan, MTQN ke 41 tingkat Sumbar di Bukittinggi, berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat. Tingkat pertumbuhan ekonomi kembali naik ke angka 4, setelah turun karena adanya bencana hidrometerologi.
Pada kesempatan itu, Wako secara resmi membubarkan panitia dan memberikan bonus untuk kafilah, pelatih dan official, dengan total Rp 1 milyar lebih. Bonus yang diberikan Pemko Bukittinggi. Untuk kafilah yang berhasil meraih juara 1, diberikan bonus Rp35 juta. Juara 2, diberikan bonus Rp15 juta. Juara 3, diberikan bonus Rp10 juta. Harapan 1, diberikan bonus Rp5 juta. Harapan 2, diberikan bonus Rp4 juta. Harapan 3, diberikan bonus Rp3 juta.
Selain itu, juga diberikan bonus pada pelatih pemenang juara 1 Rp20 juta. Pelatih pemenang juara 2 Rp10 juta. Pelatih pemenang juara 3 Rp5 juta. (*/005)
