3.085 Mayat Korban Gempa Myanmar Sudah Ditemukan, Waktu Penyelamatan Kian Tipis

Pemberontak menuduh militer melakukan serangan udara bahkan setelah gempa, dan pada tanggal 1 April aliansi pemberontak mengumumkan gencatan senjata sepihak untuk membantu upaya bantuan.

Kelompok-kelompok bantuan menyuarakan peringatan atas kurangnya makanan, air, dan sanitasi.

Situasi tersebut juga membuat pihak militer yang berkuasa di Myanmar pada Rabu (2/4) mengumumkan gencatan senjata selama tiga minggu terhadap pasukan pemberontak.

Baca Juga  Peringati Hari Pahlawan: Dirut Pertamina Ajak Perwira Jadi Pejuang Ketahanan dan Kemandirian Energi untuk Ekonomi Bangsa

Sebuah pernyataan dari militer Myanmar mengatakan gencatan senjata, yang akan berlangsung dari 2 April hingga 22 April 2025, akan memfasilitasi operasi bantuan untuk korban setelah bencana gempa tersebut.

Pengumuman oleh junta militer Myanmar juga muncul setelah dugaan serangan terhadap konvoi bantuan Palang Merah China pada Selasa (1/4) malam waktu setempat selama kampanye serangan udara terhadap kelompok pemberontak.

Baca Juga  BREAKINGNEWS: KM Tunu Pratama Tenggelam di Selat Bali, 6 Penumpang Tewas dan 29 Hilang

Rezim militer, yang berkuasa di Myanmar sejak 2021 setelah melakukan kudeta, memperingatkan pemberontak terhadap gangguan apa pun. (*/001)